Cara Memilih Alat Kontrasepsi Yang Tepat dan Aman

Rabu, 22 Mei 20130 komentar

Alat Kontraasepsi yang aman
Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat dan Aman. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh wanita sebelum menggunakan alat kontrasepsi tertentu, apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih alat kontrasepsi, nah pada kesempatan hari ini saya akan berbagi pengetahuan tentang bagaimana menentukan atau memilih alat kontrasepsi yang tepat dan aman tentunya bagi kesehatan.

Sampai saat ini, wanita adalah pihak yang pertama kali ditawarkan untuk menggunakan alat kontrasepsi walaupun rencana untuk menunda kehamilan merupakan kesepakatan pasangan suami-istri. Padahal, saat ini banyak alternatif bantuan alat kontrasepsi untuk pria. Selain itu, alat kontrasepsi tidak selalu aman untuk wanita.

Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita untuk mengetahui alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Sebaiknya, pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal atau tidak menggunakan hormon sebagai bahan aktifnya.

Selain tidak beresiko tinggi akibat pengaruh hormonal, jenis ini tidak mengganggu kegiatan laktasi bagi ibu yang sedang menyusui. Namun, jika Anda memiliki pil atau suntik, gunakan obat-obat yang bebas estrogen. Ada beberapa pilihan metode kontrasepsi :

1. Intra uterine device (IUD). 
Alat kontrasepsi ini lebih di kenal dengan nama spiral. Ada juga yang menyebutnya IUD. Alat kontrasepsi ini merupakan salah satu jenis metode kontrasepsi non-hormonal. IUD digunakan dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari logam atau kenur khusus ke dalam rahim. Tindakan ini dimaksudkan untuk membuat suatu reaksi di endometrium sehingga menyulitkan implantasi. Memang, alat ini tidak menimbulkan gangguan hormonal dan tidak mengganggu kegiatan laktasi. Beberapa efek samping IUD yang masih dapat di toleransi, yaitu bertambahnya lendir vagina, darah menstruasi menjadi lebih banyak, dan menstruasi menjadi lebih lama. Terkadang rasa nyeri timbul saat terlalu lelah. Angka efektifitasnya 98%-99% dan kegagalannya 0,3%-4%.

2. Diafragma. 
Diafragma juga bisa disebut kondom wanita. Bentuk alat kontrasepsi ini seperti tutup dari karet yang digunakan bersama gel spermisida (pembunuh sperma). Alat ini dipasang di leher rahim untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Pemasangan alat ini dapat dilakukan dengan bantuan dokter atau bidan. Namun alat ini perlu diperiksa sesekali waktu. Setelah persalinan, ada kemungkinan bentuk leher rahim berubah dan ukurannya tidak tepat lagi sehingga diperlukan penempatan ulang diafragma. Efektifitasnya mencapai 85%-96% dan kegagalannya mencapai 5%.
Suntik KB depo provera. Alat kontrasepsi ini tidak mengandung hormon esterogen. tetapi hanya hormon progesteron. Oleh karena itu, tidak mengganggu produksi ASI. Anda juga tidak perlu khawatir jika tidak mendapat menstruasi atau mengeluarkan bercak-bercak darah. Tingkat kegagalannya <5%.

3. Implan. 
Implan adalah alat kontrasepsi berupa susuk. Alat ini berisi hormon progesteron yang dimasukkan ke dalam jaringan lemak di bawah kulit (subcutis). Biasanya, implan digunakan dalam jangka waktu lima tahun. Ada yang menggunakan lima batang susuk dan penemuan terbaru menggunakan satu batang susuk. Efek samping penggunaan alat ini, yaitu terjadinya flek darah atau pendarahan, jika berlangsung lama dan cukup banyak sebaiknya Anda mengganti dengan alat kontrasepsi lain. Tingkat kegagalan alat ini mencapai 0,2%-1,1%.

4. Pil KB. 
Ada dua jenis pil, pertama, pil kombinasi yang berisi esterogen dan progesteron. Kedua, pil KB bebas esterogen yang hanya berisi progesteron saja. Keunggulan dari pil kombinasi, yaitu penggunaannya (akseptor) bisa mendapatkan menstruasi teratur dengan angka kegagalan rendah atau terjadinya kehamilan rendah. Pil KB bebas esterogen dapat digunakan pada wanita menyusui tanpa mengubah kombinasi ASI. Namun setelah 6 bulan melahirkan, angka kegagalannya lebih tinggi dibandingkan dengan pil KB kombinasi. Untuk pil kombinasi tingkat kegagalannya 0,2%-0,3%.

5. Metode Amenorea Laktasi (MAL). 
Alat ini merupakan cara yang paling aman, mudah, dan murah. MAL adalah metode kontrasepsi paling sehat yang dilakukan dengan cara memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga enam bulan penuh. Cara ini dapat mengondisikan wanita pada keadaan amenorea atau tidak menstruasi. Akibatnya, kehamilan pun tidak mudah terjadi. Keberhasilan MAL dalam menunda kehamilan sangat tinggi dengan angka kegagalan <1%. Dengan catatan bayi benar2 mendapatkan ASI. MAL juga sedang dikembangkan sebagai alat kotrasepsi permanen. Dampak positif dari metode ini cukup menggembirakan bagi wanita, selain tidak menimbulkan kanker indung telur dan payudara , MAL  tidak menimbulkan rasa sakit selama menjalankannya.

6. Tubektomi. 
Adalah cara kontrasepsi permanen dan dipilih jika seseorang wanita tidak ingin hamil lagi. Caranya dengan melakukan pengikatan saluran indung telur yang dilakukan dengan pembedahan. Angka kegagalan metode ini hampir mendekati 0%.

Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat dan Aman

Related Post:

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website
Copyright © 2011. Concept191 - All Rights Reserved
Template Created by Klik Cari Published by Klik Cari
Proudly powered by Blogger