Di Indonesia semakin banyak jenis dan merk oli yang beredar, tentu dengan spesifikasi yang berlainan pula. Ini semua akan membuat bingung para pengguna mobil bagaimana Cara Memilih Oli Mobil Yang Tepat. Ternyata oli mahal bukanlah suatu jaminan oli tersebut cocok untuk kendaraan sobat semua, bahkan ketika anda salah pilih jenis oli ini akan mengurangi usia kendaraan sobat semua.
Inilah yang dipesankan Ivan Rastianto, Advertising & Promotion Manager Marketing Evalube Lubricants. Ada beberapa tips yang harus dipahami agar penggunaan oli cocok dengan karakter mesin mobil yang kita miliki. ”Habbit konsumen menanyakan ke mekanik. Iya kalau mekaniknya ngerti, kalau asal nunjuk merek yang mahal, belum tentu bagus juga,” sambarnya.
Agar lebih jelas, berikut penjabaran singkat tipsnya:
1. Yang harus dipahami pertama kali adalah spesifikasi mesin kendaraan. Di buku manual pasti disebutkan teknologi mesin dan jenis oli yang cocok. Merek apa pun, pada dasarnya sama asal spesifikasinya bisa diterima oleh mesin mobil.
2. Perhatikan tingkat kekentalan. Mobil-mobil masa kini, terutama yang sudah ada embel-embel VVT, VVTi dan sejenisnya. Minimum menggunakan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu tidak cocok jika dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih kental.
3. Perhatikan juga kode lain seperti API. API SM khusus untuk mobil-mobil beteknologi baru dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik. Untuk generasi sebelumnya, misalkan mobil keluaran 2004 ke bawah, dianjurkan pakai kode SL. Lalu ada kode SJ untuk 2001 ke bawah.
4. Huruf ”W” yang terdapat di belakang angka awal, adalah singkatan dari ”Winter”. Misalnya SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.
5. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan lainnya), membutuhkan pelumasan lebih baik, di mana celah antar logam lebih sempit atau presisi. Hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.
6. Boleh gonta-ganti merek oli, asal kode kekentalan sama. Sebaiknya tidak melakukan to up (menambah volume) karena terdapat sisa pembakaran di ruang bakar yang harus dibuang pada oli lama.
sudah paskah oli mobil yang sobat pakai sekarang???
Inilah yang dipesankan Ivan Rastianto, Advertising & Promotion Manager Marketing Evalube Lubricants. Ada beberapa tips yang harus dipahami agar penggunaan oli cocok dengan karakter mesin mobil yang kita miliki. ”Habbit konsumen menanyakan ke mekanik. Iya kalau mekaniknya ngerti, kalau asal nunjuk merek yang mahal, belum tentu bagus juga,” sambarnya.
Agar lebih jelas, berikut penjabaran singkat tipsnya:
1. Yang harus dipahami pertama kali adalah spesifikasi mesin kendaraan. Di buku manual pasti disebutkan teknologi mesin dan jenis oli yang cocok. Merek apa pun, pada dasarnya sama asal spesifikasinya bisa diterima oleh mesin mobil.
2. Perhatikan tingkat kekentalan. Mobil-mobil masa kini, terutama yang sudah ada embel-embel VVT, VVTi dan sejenisnya. Minimum menggunakan oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu tidak cocok jika dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih kental.
3. Perhatikan juga kode lain seperti API. API SM khusus untuk mobil-mobil beteknologi baru dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik. Untuk generasi sebelumnya, misalkan mobil keluaran 2004 ke bawah, dianjurkan pakai kode SL. Lalu ada kode SJ untuk 2001 ke bawah.
4. Huruf ”W” yang terdapat di belakang angka awal, adalah singkatan dari ”Winter”. Misalnya SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.
5. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan lainnya), membutuhkan pelumasan lebih baik, di mana celah antar logam lebih sempit atau presisi. Hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.
6. Boleh gonta-ganti merek oli, asal kode kekentalan sama. Sebaiknya tidak melakukan to up (menambah volume) karena terdapat sisa pembakaran di ruang bakar yang harus dibuang pada oli lama.
sudah paskah oli mobil yang sobat pakai sekarang???
Related Post:
Tips
- Ingin Cantik Alami Tanpa Make up? Begini Caranya
- Tips Untuk Pengemudi Wanita Terhindar Dari Kecelakaan
- Solusi Susah Tidur Karena Stres
- Cara Memilih Alat Kontrasepsi Yang Tepat dan Aman
- Tips dan Trik Jaga Bodi Motor Biar Kinclong
- Rangsangan Sebelum Seks Itu Penting lho!
- Sex Aman Tanpa Kondom
- Tips Dan Trik Make Up Ala Cewek Korea Termudah
- Inilah Titik Rangsang Pada Tubuh Wanita
- Makanan Penurun Kualitas Sperma
- Tips Dan Cara Berhubungan Intim Agar Tidak Hamil
- Tips Dan Cara Mengencangkan Payudara Wanita Secara Alami
- Cara Memilih Motor Sport Bekas
- Trik Dan Cara Memperbesar Ukuran Penis Secara Alami
- Kebiasaan Buruk Ini Dapat Rusak Kecantikan Wajah
- Cara Hack Facebook Aman, Mudah, Dan Tanpa Software
- Ingin Membuat Bibir Merah Alami, Ini Caranya!
- Cara menghitamkan rambut secara alami Dengan Merang Padi Dan Biji Pepaya
- Makanan Yang Baik Untuk Otak Anak
- 8 Makanan Penangkal Kanker
- Tips Menghilangkan Noda Hitam Bekas Jerawat
- Tips dan Cara Merawat Rambut Berjilbab
- Tips dan Cara Menurunkan Kadar Kolesterol
- 7 Cara Yang Dapat Menghilangkan Komedo Secara Alami
- Trik Agar Semangat Bangun Pagi
Otomotif
- Tips Untuk Pengemudi Wanita Terhindar Dari Kecelakaan
- Tips dan Trik Jaga Bodi Motor Biar Kinclong
- Tampang Honda CB150R Streetfire
- Spesifikasi HONDA VERZA 150
- Cara Memilih Motor Sport Bekas
- Bajaj Pulsar 200 NS fuel Injection
- Untuk Ban, Pilih Angin Biasa Atau Nitrogen Ya?
- Tips Atasi Polisi Gadungan
- AirPod Berbahan Bakar Udara
- NISSAN NSC-2015
Posting Komentar