Teknik Budidaya Tanaman Padi

Rabu, 06 Maret 20130 komentar

Klik CariTeknik Budidaya Tanaman padi, Padi merupakan tanaman pokok bagi beberapa bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia sendiri. Petani di Indonesia kebanyakan bercocok tanam padi tetapi mereka tidak mempunyai referensi tentang budidaya tanaman padi tersebut, semoga dengan adanya artikel Teknik Budidaya Tanaman padi dapat membantu anda dalam melaksanakan budidaya tanaman padi.




    a. Syarat Tumbuh

  • Curah Hujan 600 - 1200 ml/bulan.
  • Suhu terbaik 15 - 30 derajat Celcius.
  • Ketinggian tempat 0 s.d. 1300 m dpl.
  • Jenis tanah ; tanah merah (latosol), tanah liat berpasir (grumosol) dan tanah endapan (aluvial).
  • Tanah diolah dan dibiarkan dalam kondisi macak-macak. setelah 7 hari lakukan pengolahan kedua.
  • Dibuat bedengan dengan ketinggian 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang sesuai kebutuhan.
  • Tabur benih secara merata sebanyak 25-50 gr/m2. sebelumnya benih direndam selama 24 jam kemudiana diperam selama 24 jam.
  • Pupuk dengan urea, SP36 dan KCL masing-masing 15gr/m2.
  • Tanah dibajak kemudian dibiarkan 1-2 minggu.
  • Tanah digaru untuk melumpurkan dan meratakan tanah.
    d. Penanaman 
  • Bibit ditanam berumur antara 15-21 hari, jumlah bibit 2-3 batang per lubang.
  • Jarak tanam 20X20 cm ; 25X25 cm; atau jajar legowo 2:1 ; 4:1.
  • Bibit ditanam dengan kedalaman 1-2 cm.
  • Penyulaman dilakukan pada 7 hari setelah tanam.
    e. Pemupukan 
  • Dosis umum per hektar ; N 90-120 kg ; P2 O5 60kg , K2O 50 kg, atau berdasar teknologi Bagan Warna Daun (BWD) dan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
  • Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau pada saat tanam. dengan dosis 1/3 bagian N. P2O5 dan K2O diberikan sekaligus.
  • Pupuk susulan pertama diberikan pada usia tanaman 2 minggu dengan dosis 1/3 bagian N.
  • Pupuk susulan kedua diberikan pada usia tanaman 45 hari 1/3 N.
  • Sejak tanam hingga satu minggu kemudian, air perlu tersedia cukup untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman dan anakan baru. 
  • Menjelang pemupukan dilakukan pengeringan sampai keadaan macak-macak.
  • Fase primordia sampai fase bunting, lahan digenangi setinggi 5cm untuk menekan pertumbuhan anakan baru.
  • Selama masa bunting sampai fase berbunga, secara priodik lahan diairi dan dikeringkan.
  • Pada fase pengisian biji, ketinggian air dipertahankan 3 cm. setelah fase tersebut diairi dan dikeringkan secara bergantian.
  • Seminggu menjelang panen, lahan mulai dikeringkan agar proses pematangan biji lebih cepat dan merata.
   g. Penyiangan
  • Dilakukan paling sedikit 2 kali dengan menggunakan landak atau gasruk.
  • Hama Utama ; Tikus sawah, Wereng Coklat, Penggerek batang padi, dan keong mas.
  • Penyakit Utama ; Tungro dan Hawar daun bakteri.
  • Pengendalian dilakukan secara hayati, biopestisida, fisik dan mekanis serta pestisida kimia sesuai dengan anjuran.
    i. Panen
  • Waktu panen yang tepat adalah saat biji masak fisiologis, yaitu sekitar 90-95 % malai telah menguning, atau sekitar 100 - 110 hst.
  • Gunakan alat potong (sabit bergerigi) yang tajam untuk memperkecil tingkat kerontokan gabah saat panen.
  • Potong jerami sekitar 20-25 cm diatas permukaan tanah. letakan pada alas yang lebar.
  • Segeralah dirontok menggunakan banting bertirai atau power tresher.
                                                                                        

Related Post:

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website
Copyright © 2011. Concept191 - All Rights Reserved
Template Created by Klik Cari Published by Klik Cari
Proudly powered by Blogger